Tegar Indo Blog - Seminggu setelah pembakaran Yogya Plaza yang menewaskan ratusan orang pada Mei 1998 lalu, mulai bermunculan sejumlah peristiwa mistis beredar di masyarakat sekitar. Warga dikejutkan dengan berita penampakan makhluk halus di sekitar pusat perbelanjaan di kawasan Klender, Jakarta Timur itu.
"Katanya seminggu setelah itu, banyak warga yang dengar suara tangisan dari dalam gedung, sama teriakan minta tolong. Bahkan ada juga yang sampai ngelihat mahluk halus," ujar Jhon Hendrik, saksi hidup peristiwa tersebut
Tegar, Jum'at (17/5) malam.
Jhon mengatakan, kondisi di sekitar mal berlantai enam, saat itu terlihat angker. Selain kondisinya gelap, aroma tak sedap masih terus tercium selama hampir satu bulan.
"Serem banget emang, di atas jam 10 itu mobil udah enggak ada yang berani lewat, pedagang juga udah pada enggak berani dagang. Apalagi kalau malam itu, bau mayat itu kecium santer banget," terangnya.
Pria asal Sumatera Utara ini pun menuturkan, dirinya pernah diceritakan oleh salah satu temannya yang sopir metromini 506 jurusan Pondok Kopi-Kampung melayu, yang melintas jalan di depan Yogya Plaza.
"Teman saya cerita, dia bilang di daerah Buaran itu banyak penumpang yang naik, bahkan metromininya langsung penuh. Saat itu dia biasa aja dan tidak ada perasaan apa-apa," ingatnya.
"Nah pas, sampai di Yogya, kok penumpangnya pada turun semua dan masuk ke dalem. Di situ dia mulai ketakutan, saat penumpang udah pada turun semua dia langsung ngebut ketakutan. Terus pas dia minta duit sama kondekturnya itu duit jadi daun semua. Dari situ dia enggak berani narik lagi," tambahnya.
Kesaksian lain diceritakan oleh Yanto, seorang pemuda yang kehilangan sang Ayah dalam peristiwa nahas itu. Yanto mengatakan, saat itu Ayahnya sedang mencarinya untuk mengajak pulang, dan melarangnya untuk menjarah. Namun nahas, ia yang saat itu hanya menonton terkejut ketika mendapatkan kabar ayahnya pergi ke tempat yang sama.
"Bokap gue itu sampai tiga hari belum ketemu juga jenazahnya. Waktu itu siang-siang ada pemulung lagi mulung depan rumah. Pas ketemu gue, dia bilang ada yang nyariin kamu di lantai 3 mal Yogya, posisinya pas di samping tangga jalan," kisahnya.
Mendengar itu, Yanto merasa kebingungan terhadap ucapan pemulung itu. Dia mencoba meyakinkan dengan menemuinya kembali, namun pria itu menghilang. Yanto mengaku, tidak pernah melihat kembali sosok pemulung itu.
"Ya udah, pas itu gue inget bokap. Terus gue pergi ke Yogya, di sana emang udah ada abang gue lagi nyari jenazah bokap. Pas gue bilang sama abang gue, terus dia nyari sama orang yang evakuasi, beneran ada, bokap ketemu di lantai tiga di bawah tumpukan. Cirinya itu jam tangan yang dipakai masih utuh dan enggak kebakar sama sekali," ceritanya.
Kini Lima belas tahun sudah tragedi Mei 98 telah berlalu. Yogya Plaza pun telah dibangun kembali dan bernama Mall Citra Klender. Sempat berembus kabar juga beberapa hari setelah diresmikannya mal itu sempat sepi karena cerita mistis yang menghampiri setiap orang yang berbelanja dikerjai mahluk halus.
"Katanya seminggu setelah itu, banyak warga yang dengar suara tangisan dari dalam gedung, sama teriakan minta tolong. Bahkan ada juga yang sampai ngelihat mahluk halus," ujar Jhon Hendrik, saksi hidup peristiwa tersebut
Tegar, Jum'at (17/5) malam.
Jhon mengatakan, kondisi di sekitar mal berlantai enam, saat itu terlihat angker. Selain kondisinya gelap, aroma tak sedap masih terus tercium selama hampir satu bulan.
"Serem banget emang, di atas jam 10 itu mobil udah enggak ada yang berani lewat, pedagang juga udah pada enggak berani dagang. Apalagi kalau malam itu, bau mayat itu kecium santer banget," terangnya.
Pria asal Sumatera Utara ini pun menuturkan, dirinya pernah diceritakan oleh salah satu temannya yang sopir metromini 506 jurusan Pondok Kopi-Kampung melayu, yang melintas jalan di depan Yogya Plaza.
"Teman saya cerita, dia bilang di daerah Buaran itu banyak penumpang yang naik, bahkan metromininya langsung penuh. Saat itu dia biasa aja dan tidak ada perasaan apa-apa," ingatnya.
"Nah pas, sampai di Yogya, kok penumpangnya pada turun semua dan masuk ke dalem. Di situ dia mulai ketakutan, saat penumpang udah pada turun semua dia langsung ngebut ketakutan. Terus pas dia minta duit sama kondekturnya itu duit jadi daun semua. Dari situ dia enggak berani narik lagi," tambahnya.
Kesaksian lain diceritakan oleh Yanto, seorang pemuda yang kehilangan sang Ayah dalam peristiwa nahas itu. Yanto mengatakan, saat itu Ayahnya sedang mencarinya untuk mengajak pulang, dan melarangnya untuk menjarah. Namun nahas, ia yang saat itu hanya menonton terkejut ketika mendapatkan kabar ayahnya pergi ke tempat yang sama.
"Bokap gue itu sampai tiga hari belum ketemu juga jenazahnya. Waktu itu siang-siang ada pemulung lagi mulung depan rumah. Pas ketemu gue, dia bilang ada yang nyariin kamu di lantai 3 mal Yogya, posisinya pas di samping tangga jalan," kisahnya.
Mendengar itu, Yanto merasa kebingungan terhadap ucapan pemulung itu. Dia mencoba meyakinkan dengan menemuinya kembali, namun pria itu menghilang. Yanto mengaku, tidak pernah melihat kembali sosok pemulung itu.
"Ya udah, pas itu gue inget bokap. Terus gue pergi ke Yogya, di sana emang udah ada abang gue lagi nyari jenazah bokap. Pas gue bilang sama abang gue, terus dia nyari sama orang yang evakuasi, beneran ada, bokap ketemu di lantai tiga di bawah tumpukan. Cirinya itu jam tangan yang dipakai masih utuh dan enggak kebakar sama sekali," ceritanya.
Kini Lima belas tahun sudah tragedi Mei 98 telah berlalu. Yogya Plaza pun telah dibangun kembali dan bernama Mall Citra Klender. Sempat berembus kabar juga beberapa hari setelah diresmikannya mal itu sempat sepi karena cerita mistis yang menghampiri setiap orang yang berbelanja dikerjai mahluk halus.
0 komentar:
Posting Komentar