Jumat, 24 Mei 2013

Puisi Cinta-Terbaru


aku dan kau satu…

Jangan kau beri aku kembang merah menyayat…
musim yang melekang, menjadi saksi sebuah kata hati
aku berikan sudut taman bunga yang sejuk…
berbasuh embun pagi, redup menawan seribu kicau burung
bila harus berlalu, seribu beluntaspun meluruhkan kelopaknya

tak mampu sorot matanya menebaskan batas …
bahkan terbuang hinggap di puncak tebing…
butir sinar mentari menyerpih memberi kabar
tentang hati yang tercabik…
menjadi bagian
di pagi yang seharusna berseloroh salam canda

aku tak mampu menggeliatkan…
apa yang mengalir dalam nadi darah…meronta
namun hanya menjadi karib setia jantung yang merona

kau menusukan bilah tajam ke tengah beledru biru
yang menjadi kelambu kamar penantinku…
tak kau padukan dengan gerimis di luar sana
yang mengajak semua insan bercumbu di bilik bambu
berpilar seribu janji..
tentang kmbang setaman
tentang nyanyi rindu kasmaran…
tentang jauh terbang memungut pelangi.

tapi aku masih punya kepak….
meski ringkih namun mampu menghardik awan gelap
menepiskan hingga sisi langit, hingga aku
menjadi diriku sendiri, bukan boneka “Beirby”
namun hanya petani desa bergincu bibir sahaja,
bergaun belacu setia untuk dambaan hati, sang pejaka
yang menggulirkan senyum tulus, tak bersuara parau…

aku dan dia milik dewa dewi
di Indraloka berangin sejuk kata lugu tanpa dusta
aku dan kau satu……


 Maafkan Aku (Jatuh pada Dua Hati)

Maafkan aku…
Kerna terjatuh pada dua hati,Bulan dan bintang,kedua nya ingin kumiliki,
Aku mengerti aku harus memilih,Mana satunya di hari nanti….
Apa mungkin aku bodoh hingga menduakan mu,
Atau apa mungkin patut disalah takdir itu,
Kerna tidak menemukan yang kedua dulu…

Maafkan aku,
Jika pohon yang ditiup tak bergoyang lagi,Kerna akarnya telah pun mati,
Mati besama hati-hati yang kini sepi,Di mamah benih-benih cinta yang baru berisi…
Bukan niatku memburukkan hati mu,
Hatiku terkulai layu di hayat baru,
Lemah tuk berbicara kisah kita dahulu…

Arghh…..
Benak ku bingung lagi kosong,
Yang ku dengar hanya suara-suara hati melolong,
Mengharap satunya perlu di bohong,
Agar tiada lagi sisa-sisa yang meraung….

Ya tuhan,
Apa ini semua balasmu untuk ku,
Kala dulu permainkan hati-hati yang kecil itu,
Kini dipermainkan dua cebis hati yang mula layu….

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Bonus Video Klip

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes