Calon Mertua : Apa pekerjaanmu wahai anak muda??
Ikhwan : Saya hanya berdagang pak..
Calon Mertua : Berdagang apa??
Ikhwan : Saya tukang sate pak..
Calon Mertua : Tukang sate kok berani melamar anak saya yang
sarjana kedokteran??
Ikhwan : Memangnya salah ya pak?? Saya menikah karena
menjalankan Ibadah dan karena saya memang mencintai anak
bapak..
Calon Mertua : Tapi, bagaimana mungkin kamu bisa menghidupi
masa depan anak saya??
Ikhwan : Allah yang memberi rizky pak, saya hanya berusaha
semaksimal mungkin untuk memberikan yang terbaik..
Calon Mertua : Lalu, apa nanti kata keluarga besar kami jika
anak saya menikah dengan seorang tukang sate??
Ikhwan : Kekayaan Bukan Tanda Kemuliaan, Kemiskinan Bukan
Petunjuk Kehinaan.. Walaupun saat ini saya hanya pedagang sate, setidaknya saya bisa menghargai hidup ini pak. Ketimbang jadi orang kaya tapi ia lupa akan hakekat dirinya sebagai manusia dan hamba Allah..
Calon Mertua : Jujur saja, sebenarnya saya enggan menerima kamu!!..
Namun karena keyakinan dan sikap optimis kamu akan
pandangan masa depan saya cukup salut, masih ada orang
seperti kamu mau bekerja keras..
Silahkan jika kamu memang tulus dan sungguh-sungguhuntuk meminang anak kami..
Namun ingat, kamu harus mempertanggung jawabkan setiap perkataan yang keluar dari lisanmu anak muda..
Ikhwan : Alhamdulillaah,terima kasih ya Allah! terima kasih pak,
saya berjanji saya akan berusaha sebaik mungkin menjaga anak
bapak..^__^
Subhanallah,Semoga ada pelajaran dan hikmah baik yang
bisa kita ambil dari cerita di atas..Aamiin..
0 komentar:
Posting Komentar