Nama :
Nia Anggraeni
Kelas :
VIII A
KANCIL DAN GAJAH
Suatu hari, di sebuah
hutan, hiduplah seekor gajah yang baik hati. Saat itu, si Gajah akan mengadakan
pesta hewan, semua hewan yang ada di hutan di undang oleh si Gajah. Tetapi ada
satu hewan yang tidak di undang oleh si Gajah, ia bernama Kancil. Si Kancil
yang sombong dan serakah itu bertanya kepada si Gajah, “Kamu sedang apa kok
banyak makanan ?” Gajah menjawab “Aku akan mengadakan pesta hewan” lalu kancil
bertanya lagi pada kepada si Gajah “Hah pesta, hewan, apakah aku boleh ikut ?”
“Tidak, kamu tidak boleh ikut pesta ini, karena kamu hewan yang sombong dan
serakah” kata Gajah kepada Kancil.
Kancil pun marah kepada
Si Gajah, Kancil ingin membalas Si Gajah. Kancil pun berkata “Aha, aku punya
ide untuk menjebak Si Gajah”. Kancil pun membuat jebakan untuk Si Gajah. Ketika
pesta itu selesai, Kancil dating ke rumah Gajah dan Kancil mengetuk pintu rumah
Si Gajah “Tok-tok-tok” Gajah pun keluar dan berkata kepada Kancil “ada apa kamu
datang ke sini ?” kancil menjawab “aku ingin minta maaf dan ingin mengajakmu ke
tempat yang sudah aku sediakan, apakah kamu sedia untuk ikut aku ?” Gajah
menjawab “ya aku sedia untuk ikut bersamamu, ayo kita kesana !”. sesudah sampai
di tempat tujuan, gajahpun terperosok ke dalam lubang yang dalam. Dan akhirnya
Gajahpun menyesal karena sudah di tipu oleh si Kancil.
-
Tema : Kesombongan yang membuat celaka
-
Pesan Moral : Janganlah kita sombong dan serakah, karena
kesombongan dan keserakahan dapat membuat kita celaka.
-
Amanat : Janganlah kita sombong dan serakah
karena kesombongan dan keserakahan dapat membuat kita celaka dan janganlah kita
mempunyai sifat dendam.
Nama :
Ai Siti Rohmah
Kelas :
VIII A
KUPU-KUPU
BERHATI MULIA
Pada suatu hari yang
cerah ada seekor semut berjalan-jalan di taman dia sangat bahagia, karena
melihat taman yang sangat indah. Sang semut berkeliling taman sambil menyapa
binatang-binatang yang berada di taman itu.
Ia melihat sebuah
kepompong di atas pohon. Sang semut mengejek bentuk kepompong yang jelek dan
tidak bias pergi kemana-mana. “Hei kepompong alangkah jelak nasibmu. Kamu hanya
bias menggantung di ranting itu. Ayo jalan-jalan lihat dunia yang luas ini,
bagaimana nasibmu jika ranting itu patah ?”
Sang semut selalu
membanggakan dirinya yang bias pergi ke tempat ia suka, bahkan sang semut sang
semut kuat mengangkat beban lebih besar dari tubuhnya, sang semut merasa bahwa
dirinya adalah binatang yang hebat. Si kepompong hanya diam saja mendengarkan
ejekan tersebut.
Suatu pagi sang semut
kembali berjalan-jalan ke taman itu. Karena hujan, genangan lumpur yang
terdapat di mana-mana lumpur yang licin membuat semut tergelincir dan jatuh ke
dalam lumpur. Sang semut hamper tenggelam dalam genangan lumpur itu semut
berteriak kencang meminta bantuan. “Tolong, bantu aku ! aku
akan tenggelam, tolong………… tolong…….!! Untunglah saat itu ada seekor kupu-kupu
melintas, kemudian kupu-kupu menjulurkan sebuah ranting kea rah semut.
“Semut peganglah
erat-erat ranting itu ! nanti aku akan mengangkat ranting itu dan menurunkannya
di tempat yang aman”. Kemudian sang semut berterima kasih kepada kupu-kupu yang
telah mneyelamatkan nyawanya. Ia memuji kepada kupu-kupu sebagai binatang yang
hebat dan terpuji. Mendengar pujian itu, kupu-kupu berkata pada semut “Aku
adalah kepompong yang kau ejek” kata si kupu-kupu. Ternyata kepompong yang dulu
di ejek sudah menyelamatkan dirinya, akhirnya sang semut berjanji kepada
kupu-kupu bahwa dia tidak akan menghina semua makhluk ciptaan tuhan yanag ada
di taman itu.
-
Tema : Semut yang mengejek kepada kepompong
-
Pesan Moral : Jangan jadi orang yang suka mengejek
kepada orang lain dan nanti-nantinya malah diri sendiri
0 komentar:
Posting Komentar