BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Kita sering
mendengar kritik bahwa secara politik kita sudah merdeka tetapi secara ekonomis
masih sering dipermainkan oleh kekuatan ekonomi global. Bahkan ada yang secara
ekstrim mengatakan “kita sudah merdeka secara politik tetapi masih terjajah di
bidang ekonomi.” Bahkan beberapa ahli mengatakan tidak hanya terjajah secara
ekonomi, di Indonesia juga sedang berkembang imperialisme kebudayaan.
Dapat dirasakan bahwa kemandirian
dan kekuatan ekonomi Indonesia masih lemah karena pengaruh kekuatan asing dan
hutang luar negeri yang tidak sedikit. Sementara di dalam negeri berbagai
penyelewengan di sektor ekonomi, termasuk korupsi masih terus berlangsung.
Begitu juga kalau mencermati perkembangan budaya dan gaya hidup sebagian
generasi muda kita yang lebih bangga dan menyenangi budaya dari Barat.
Contohnya, anak-anak dan
remaja akan lebih mengenal dan bangga memakan hamburger dari pada jenis makanan
di negeri sendiri misalnya singkong.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa motivasi bangsa Eropa datang ke
Kepulauan Nusantara?
2.
Bagaimana petualangan,
pelayaran dan penjelajahan samudra bangsa-bangsa Eropa menuju Kepulauan
Nusantara ?
C.
Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk
memperkaya nuansa dan
pengembangan wawasan dalam studi Sejarah Indonesia.
BAB II
MELACAK PERBURUAN “MUTIARA DARI
TIMUR”
A.
Memahami
Motivasi, Nafsu, dan Kejayaan Barat
Di dalam sejarah bangsa-bangsa di dunia
dikenal adanya masa penjelajahan samudra. Aktivitas penjelajahan samudra ini
dalam rangka untuk menemukan dunia baru. Aktivitas penemuan dunia baru ini
tidak terlepas dari motivasi dan keinginannya untuk survive, memenuhi kepuasan
dan kejayaan dalam kehidupan di dunia. Bahkan bukan sekedar motivasi, tetapi
juga muncul nafsu untuk menguasai dunia baru itu demi memperoleh keuntungan
ekonomi dan kejayaan politik. Pertanyaannya adalah daerah mana yang dimaksud
dunia baru itu? Yang dimaksud dunia baru waktu itu pada mulanya adalah wilayah
atau bagian dunia yang ada di sebelah timur (timurnya Eropa) sebagai penghasil
bahan-bahan yang sangat diperlukan dan digemari oleh bangsa-bangsa Eropa.
Bahan-bahan yang dimaksudkan itu adalah rempah-rempah seperti cengkih, lada,
pala, dan lain-lain.
Mengapa orang-orang Eropa sangat
memerlukan rempah-rempah? Orangorang Eropa berusaha sekuat tenaga untuk
menemukan daerah penghasil rempah-rempah. Rempah-rempah ini menjadi komoditas
perdagangan yang sangat laris di Eropa. Daerah yang menghasilkan rempah-rempah
itu tidak lain adalah Kepulauan Nusantara. Orang-orang Eropa menyebut daerah
itu dengan nama Hindia. Bagaikan “memburu mutiara dari timur”, orangorang Eropa
berusaha datang ke Kepulauan Nusantara untuk mendapatkan rempah-rempah. Namun
dalam konteks penemuan dunia baru itu kemudian tidak hanya Kepulauan Nusantara
saja tetapi juga daerah-daerah lain yang ditemukan orang-orang Eropa pada
periode penjelajahan samudra, misalnya Amerika, dan daerah-daerah lain di Asia.
B.
Menganalisis
Petualangan, Penjelajahan dan Penemuan
Dunia Baru
Bertahun-tahun lamanya Laut Tengah
menjadi pusat perdagangan internasional antara para pedagang dari Barat dan
Timur. Salah satu komoditinya adalah
rempah-rempah. Para pedagang dari Barat atau orang-orang Eropa itu mendapatkan
rempah-rempah dengan harga lebih terjangkau. Setelah jatuhnya Konstantinopel
tahun 1453 ke tangan Turki Usmani, akses bangsa-bangsa Eropa untuk mendapatkan
rempah-rempah yang lebih murah di kawasan Laut Tengah menjadi tertutup. Harga
rempahrempah melambung sangat tinggi di pasar Eropa. Oleh karena itu, mereka
berusaha mencari dan menemukan daerah-daerah penghasil rempah-rempah ke timur.
Mulailah periode petualangan, penjelajahan, dan penemuan dunia baru. Upaya
tersebut mendapat dukungan dan partisipasi dari pemerintah dan para ilmuwan.
Portugis dan Spanyol dapat dikatakan sebagai pelopor petualangan, pelayaran dan
penjelajahan samudra untuk menemukan dunia baru di timur. Portugis juga telah
menjadi pembuka jalan menemukan Kepulauan Nusantara sebagai daerah penghasil
rempah-rempah. Kemudian menyusul Belanda dan Inggris. Tujuannya tidak
semata-mata mencari keuntungan melalui perdagangan rempah-rempah tetapi ada
tujuan yang lebih luas. Tujuan mereka terkait dengan :
• Gold: memburu kekayaan dan keuntungan dengan
mencari dan mengumpulkan emas, perak dan
bahan tambang serta bahan-bahan lain yang sangat berharga. Waktu itu yang
dituju terutama Guinea dan rempah-rempah dari Timur
• Glory: memburu kejayaan,
superioritas, dan kekuasaan. Dalam kaitan ini mereka saling bersaing dan ingin
berkuasa di dunia baru yang ditemukannya.
• Gospel: menjalankan
tugas suci untuk menyebarkan agama. Pada
mulanya orang-orang Eropa ingin mencari dan bertemu Prester John yang
mereka yakini sebagai Raja Kristen yang berkuasa di Timur
Berikut
ini akan dijelaskan petualangan, pelayaran dan penjelajahan samudra
bangsa-bangsa Eropa menuju Kepulauan Nusantara.
1.
Spanyol
Orang-orang
Spanyol dapat dikatakan sebagai pelopor dalam pelayaran dan penjelajahan
samudra mencari daerah baru penghasil rempah-rempah di timur (disebut Tanah
Hindia). Mereka diprakarsai oleh Christhoper Columbus. Sebelum berangkat
Columbus menghadap kepada Ratu Isabella untuk mendapat dukungan termasuk
fasilitas. Ratu Isabella mengizinkan dan menyediakan tiga kapal dengan segala
perlengkapannya. Ratu Isabella juga menyediakan hadiah apabila misi Columbus
dapat berhasil.
Atas
dasar keyakinan bahwa bumi itu bulat maka Columbus dengan rombongannya optimis
berhasil menemukan daerah baru di timur. Pada tanggal 3 Agustus 1492, Columbus
berangkat dari pelabuhaan Spanyol berlayar menuju arah barat. Pada tanggal 6
September tahun yang sama, rombongan Columbus sampai di Kepulauan Kanari di
sebelah barat Afrika. Ekspedisi penjelajahan samudra dilanjutkan dengan
mengarungi lautan luas yang dikenal ganas, yakni Samudra Atlantik. Salah satu
kapalnya rusak. Para anggota ekspedisi hampir putus asa. Namun Columbus terus
memberi semangat bagi anggota rombongannya. Setelah sekitar satu bulan lebih
berlayar, tanggal 12 Oktober 1492 rombongan Columbus berhasil mendarat di
pantai bagian dari Kepulauan Bahama. Columbus mengira bahwa ekspedisinya ini
sudah sampai di Tanah Hindia. Oleh karena itu, penduduk yang menempati daerah
itu disebut orang-orang Indian. Tempat mendarat Colombus ini kemudian dinamakan
San Salvador. Berikutnya rombongan Columbus kembali berlayar dan mendarat di
Haiti. Merasa ekspedisinya telah berhasil maka rombongan Columbus bertolak
kembali ke Spanyol untuk melapor kepada Ratu Isabella. Tahun 1493 Columbus
sampai kembali di Spanyol. Kedatangan Columbus dan rombongan disambut dengan
suka cita. Bahkan dengan keberhasilannya mendarat di Kepulauan Bahama dan
Haiti, Columbus diakui sebagai penemu daerah baru yakni Benua Amerika.
Keberhasilan
pelayaran Columbus menemukan daerah baru telah mendorong para pelaut lain untuk
melanjutkan penjelajahan samudra ke timur. Apalagi Columbus belum berhasil
menemukan daerah penghasil rempah-rempah. Berangkatlah ekspedisi yang dipimpin
oleh Magellan/Magalhaes atau umum
menyebut Magelhaens. Ia juga disertai oleh seorang kapten kapal yang bernama
Yan Sebastian del Cano. Berdasarkan catatan-catatan yang telah dikumpulkan
Columbus, Magellan mengambil jalur yang mirip dilayari Columbus. Setelah terus
berlayar Magellan beserta rombongan mendarat di ujung selatan benua yang ditemukan
Columbus (Amerika). Di tempat ini terdapat selat yang agak sempit yang kemudian
dinamakan Selat Magellan.
Melalui
selat ini rombongan Magellan terus berlayar meninggalkan Samudra Atlantik dan
memasuki Samudra Pasifik dengan lautan yang relatif tenang. Setelah sekitar
tiga bulan lebih rombongan Magellan berlayar akhirnya pada Maret 1521 Magellan
mendarat di Pulau Guam. Rombongan Magellan kemudian melanjutkan penjelajahannya
dan pada April 1521 sampai di Kepulauan Massava atau kemudian dikenal dengan
Filipina. Magellan menyatakan bahwa daerah yang ditemukan ini sebagai koloni
Spanyol.
Tindakan
Magellan dan rombongan ini mendapat tantangan penduduk setempat (orang-orang
Mactan). Terjadilah pertempuran antara kedua belah pihak. Dalam pertempuran
dengan penduduk setempat itu rombongan Magellan terdesak bahkan Magellan
sendiri terbunuh. Rombongan Magellan yang selamat segera meninggalkan Filipina.
Mereka di bawah pimpinan Sebastian del Cano terus berlayar ke arah selatan.
Pada tahun 1521 itu juga mereka sampai di Kepulauan Maluku yang ternyata tempat
penghasil rempah-rempah. Tanpa berpikir panjang kapal-kapal rombongan del Cano
ini dipenuhi dengan rempah-rempah dan terus bertolak kembali ke Spanyol.
2.
Portugis
Berita keberhasilan Columbus
menemukan daerah baru, membuat penasaran raja Portugis (sekarang terkenal
dengan sebutan Portugal), Manuel l. Dipanggillah pelaut ulung Portugis bernama
Vasco da Gama untuk melakukan ekspedisi menjelajahi samudra mencari Tanah
Hindia. Vasco da Gama mencari jalan lain agar lebih cepat sampai di Tanah
Hindia tempat penghasil rempah-rempah. Kebetulan sebelum Vasco da Gama
mendapatkan perintah dari Raja Manuel l, sudah ada pelaut Portugis bernama
Bartholomeus Diaz melakukan pelayaran mencari daerah Timur dengan menelusuri
pantai barat Afrika. Pada tahun 1488 karena serangan ombak besar terpaksa
Bartholomeus Diaz mendarat di suatu Ujung Selatan Benua Afrika. Tempat tersebut
kemudian dinamakan Tanjung Harapan. Ia tidak melanjutkan penjelajahannya tetapi
memilih bertolak kembali ke negerinya.
Pada Juli 1497
Vasco da Gama berangkat dari pelabuhan Lisabon untuk memulai penjelajahan.
Berdasarkan pengalaman Bartholomeus Diaz itu, Vasco da Gama juga berlayar
mengambil rute yang pernah dilayari Bartholomeus Diaz. Rombongan Vasco da Gama
juga singgah di Tanjung Harapan. Atas petunjuk dari pelaut bangsa Moor yang
telah disewanya, rombongan Vasco da Gama melanjutkan penjelajahan, berlayar
menelusuri pantai timur Afrika kemudian berbelok ke kanan untuk mengarungi
Lautan Hindia (Samudra Indonesia). Pada tahun 1498 rombongan Vasco da Gama
mendarat sampai di Kalikut dan juga Goa di pantai barat India.
Setelah beberapa
tahun tinggal di India, orang-orang Portugis menyadari bahwa India ternyata
bukan daerah penghasil rempah-rempah. Mereka mendengar bahwa Malaka merupakan
kota pusat perdagangan rempah-rempah.
Oleh karena itu, dipersiapkan ekspedisi lanjutan di bawah pimpinan Alfonso de
Albuquerque. Dengan armada lengkap Alfonso de Albuquerque berangkat untuk
menguasai Malaka. Pada tahun 1511 armada Portugis berhasil menguasai Malaka.
Dengan demikian kekuatan Portugis semakin mendekati Kepulauan Nusantara.
Orang-orang Portugis pun segera mengetahui tempat buruannya “mutiara dari
timur” yakni di Kepulauan Nusantara, khususnya di Kepulauan Maluku.
Perlu ditambahkan
bahwa dengan dikuasainya Malaka oleh Portugis pada tahun 1511 telah menyebabkan
perdagangan orang-orang Islam menjadi terdesak. Para pedagang Islam tidak lagi
bisa berdagang dan keluar masuk kawasan Selat Malaka, karena Portugis melakukan
monopoli perdagangan. Akibatnya para pedagang Islam harus menyingkir ke
daerah-daerah lain. Tindakan Portugis yang memaksakan monopoli dalam
perdagangan itu telah mendapatkan protes dan perlawanan dari berbagai pihak.
Sebagai contoh pada tahun 1512 terjadi perlawanan yang dilancarkan seorang
pemuka masyarakat yang bernama Pate Kadir (Katir). Pate Kadir merupakan tokoh
masyarakat yang sangat pemberani. Ia melancarkan perlawanan terhadap
keserakahan Portugis di Malaka. Dalam melancarkan perlawanan ini Kadir berhasil
menjalin persekutuan dengan Hang Nadim. Perlawanan Pate Kadir terjadi di laut
dan kemudian menyerang pusat kota. Tetapi ternyata dengan kekuatan senjata yang
lebih unggul, pasukan Kadir dapat dipukul mundur. Kadir semakin terdesak dan
kemudian berhasil meloloskan diri sampai ke Jepara dan selanjutnya ke Demak.
Tindak monopoli
yang dipaksakan Portugis juga mendapatkan protes dari penguasa Kerajaan Demak.
Demak telah menyiapkan pasukan untuk melancarkan perlawanan terhadap Portugis
di Malaka. Pasukan Demak ini dipimpin oleh putera mahkota, Pati Unus. Pasukan
Demak ini semakin kuat setelah bergabungnya Pate Kadir dan pengikutnya. Tahun
1513 pasukan Demak yang berkekuatan 100 perahu dan ribuan prajurit mulai
melancarkan serangan ke Malaka. Tetapi dalam kenyataannya kekuatan pasukan
Demak dan pengikut Kadir belum mampu menandingi kekuatan Portugis, sehingga
serangan Demak ini juga belum berhasil. Posisi Portugis menjadi semakin kuat.
Portugis terus berusaha memperluas monopolinya, sampai kemudian sampai ke Indonesia.
3.
Belanda
Mendengar
keberhasilan orang-orang Spanyol dan juga Portugis dalam menemukan daerah baru,
apalagi daerah penghasil rempah-rempah, para pelaut dan pedagang Belanda tidak
mau ketinggalan. Tahun 1594 Barents mencoba berlayar untuk mencari dunia Timur
atau Tanah Hindia melalui daerah kutub utara. Karena keyakinannya bahwa bumi
bulat maka sekalipun dari utara atau barat akan sampai pula di timur. Ternyata
Barents tidak begitu 17 Sejarah Indonesia mengenal medan. Ia gagal melanjutkan
penjelajahannya karena kapalnya terjepit es mengingat air di kutub utara sedang
membeku. Barents terhenti di sebuah pulau yang disebut Novaya Zemlya. Ia
berusaha kembali ke negerinya, tetapi ia meninggal di perjalanan.
Pada
tahun 1595 pelaut Belanda yang lain yakni Cornelis de Houtman dan Piter de
Keyser memulai pelayaran. Kedua pelaut ini bersama armadanya dengan kekuatan
empat kapal dan 249 awak kapal beserta 64 pucuk meriam melakukan pelayaran dan
penjelajahan samudra untuk mencari tanah Hindia yang dikenal sebagai penghasil
rempah-rempah. Cornelis de Houtman mengambil jalur laut yang sudah biasa
dilalui orang-orang Portugis. Tahun 1596 Cornelis de Houtman beserta armadanya
berhasil mencapai Kepulauan Nusantara. Ia dan rombongan mendarat di Banten.
Sesuai dengan niatnya untuk berdagang maka kehadiran Cornelis de Houtman
diterima baik oleh rakyat. Waktu itu di Kerajaan Banten bertepatan dengan masa
pemerintahan Sultan Abdul Mufakir Mahmud Abdulkadir. Dengan melihat pelabuhan
Banten yang begitu strategis dan adanya hasil tanaman rempah-rempah di wilayah
itu Cornelis de Houtman berambisi untuk memonopoli perdagangan di Banten.
Dengan kesombongan dan kadang-kadang berlaku kasar, orangorang Belanda
memaksakan kehendaknya. Hal ini tidak dapat diterima oleh rakyat dan penguasa
Banten. Oleh karena itu, rakyat mulai membenci bahkan kemudian mengusir
orang-orang Belanda itu. Cornelis de Houtman dan armadanya segera meninggalkan
Banten dan akhirnya kembali ke Belanda.
Ekspedisi
penjelajahan berikutnya segera dipersiapkan untuk kembali menuju Kepulauan
Nusantara. Rombongan kali ini dipimpin antara lain oleh van Heemskerck. Tahun
1598 van Heemskerck dengan armadanya sampai di Nusantara dan juga mendarat di
Banten. Heemskerck dan anggotanya bersikap hati-hati dan lebih bersahabat. Rakyat
Banten pun kembali menerima kedatangan orang-orang Belanda. Belanda mulai
melakukan aktivitas perdagangan. Kapal-kapal mereka mulai berlayar ke timur dan
singgah di Tuban. Dari Tuban pelayaran dilanjutkan ke timur menuju Maluku. Di
bawah pimpinan Jacob van Neck mereka sampai di Maluku pada tahun 1599.
Kedatangan orang-orang Belanda ini juga diterima baik oleh rakyat Maluku.
Kebetulan waktu itu Maluku sedang konflik dengan orang-orang Portugis.
Pelayaran dan perdagangan orang-orang Belanda di Maluku ini mendapatkan
keuntungan yang berlipat. Dengan demikian semakin banyak kapal-kapal dagang
yang berlayar menuju Maluku
Uraian tersebut
menunjukkan bahwa rakyat Indonesia senantiasa mau bersahabat dan berdagang
dengan siapa saja atas dasar persamaan. Tetapi kalau para pedagang asing itu
ingin memaksakan kehendak dan melakukan monopoli perdagangan di wilayah
Nusantara tentu harus ditolak karena tidak sesuai dengan martabat rakyat
Indonesia yang ingin berdaulat dalam hidup dan kehidupan termasuk dalam kegiatan
perdagangan.
4.
Inggris
Perlu dipahami
bahwa setelah Portugis berhasil menemukan kepulauan Maluku, perdagangan
rempah-rempah semakin meluas. Dalam waktu singkat Lisabon berkembang menjadi
pusat perdagangan rempah-rempah di Eropa Barat. Dalam kaitan ini Inggris dapat
mengambil keuntungan besar dalam perdagangan rempah-rempah karena Inggris
mendapatkan rempahrempah secara bebas dan relatif murah di Lisabon.
Rempah-rempah itu kemudian diperdagangkan di daerah-daerah Eropa Barat bahkan
sampai di Eropa Utara. Tetapi karena Inggris terlibat konflik dengan Portugis
sebagai bagian dari Perang 80 Tahun, maka Inggris mulai mengalami kesulitan
untuk mendapatkan rempah-rempah dari pasar Lisabon. Oleh karena itu, Inggris
kemudian berusaha mencari sendiri negeri penghasil rempah-rempah. Banyak anggota
masyarakat, para pelaut dan pedagang yang tidak melibatkan diri dalam perang
justru mengadakan pelayaran dan penjelajahan samudra untuk menemukan daerah
penghasil rempah-rempah. Dalam pelayarannya ke dunia Timur untuk mencari daerah
penghasil rempah-rempah, Inggris sampai ke India. Para pelaut dan pedagang
Inggris ini masuk ke India pada tahun 1600. Inggris justru memperkuat
kedudukannya di India. Inggris membentuk kongsi dagang yang diberi nama East
India Company(EIC). Dari India inilah para pelaut dan pedagang Inggris berlayar
ke Kepulauan Nusantara untuk meramaikan perdagangan rempahrempah. Bahkan pada
tahun 1811 pernah memegang kendali kekuasaan di Tanah Hindia.
Di samping
ekspedisi tersebut, ada beberapa rombongan pelaut Inggris yang melewati jalur yang pernah ditempuh para
pelaut Spanyol. Misalnya kelompok Pelgrim Father yang merupakan kelompok pelaut
Inggris yang menggunakan Kapal Mayflower. Tahun 1607 kelompok Pilgrim Father
berhasil mendarat di Amerika bagian Utara. Mereka kemudian membangun koloni di
Amerika Utara di Massachusetts.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Latar belakang datangnya
bangsa-bangsa Barat ke Indonesia: Jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki
Usmani (1453), adanya berbagai penemuan di bidang teknologi, semangat melanjutkan
Perang Salib
2.
Bangsa-bangsa Barat (Portugis,
Spanyol, Belanda, dan Inggris), mencari
daerah baru untuk memburu rempah-rempah melalui penjelajahan samudra atau jalur
laut
3.
Dari konteks Indonesia, orang-orang
Spanyol datang ke Indonesia melalui jalur timur, sedang Portugis melalui jalur
barat, diikuti Belanda dan Inggris.
4.
Orang-orang Barat itu telah
menemukan buruannya yakni Kepulauan
Nusantara, penghasil rempah-rempah yang diibaratkan sebagai “mutiara dari timur”. Sungguh luar biasa
kekayaan bumi Nusantara sebagai rahmat yang diberikan Tuhan Yang maha Pengasih.
Oleh karena itu, harus disyukuri. Tetapi sayang waktu itu rakyat Indonesia
belum bersatu padu sehingga mudah dipengaruhi oleh orang-orang Barat.
B.
Saran
Kami sebagai makhluk biasa
tidak lepas dari kesalahan, untuk itu kami mengharapkan kritikan dan saran yang
membangun dari para pembaca demi berkembangnya ilmu pengetahuaN khususnya di
mata pelajaran Sejarah Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
· https://dl.dropboxusercontent.com/content_link/OlaukpH0plTnYOfBiwwgVoRGDFDP0QnGiUWkDg0KE3ZFeN3Uzl3bMN5kHjbbyxgG?dl=1
MAKALAH
PERBURUAN
“MUTIARA DARI TIMUR”
Disusun Oleh:
1.
Ana Triana
2.
Gugun Gunawan
3.
Pebiani Sulastri
SMA
NEGERI 1 RANCAH
TAHUN
PELAJARAN 2014-2015
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga kelompok saya dapat
menyelesaikan penyusunan makalah berjudul “Perburuan ‘Mutiara Dari Timur’"
ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu media pembelajaran.
Dalam penulisan makalah ini kami banyak mendapat
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulisan makalah ini.
Kami sadar bahwa dalam makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, Hal itu di karenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari para pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita.
Akhir kata, kami memohon maaf apabila dalam penulisan
makalah ini terdapat banyak kesalahan.
Rancah,
September 2014
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah........................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah..................................................................................... 1
C.
Tujuan....................................................................................................... 1
BAB II MELACAK PERBURUAN “MUTIARA DARI TIMUR”
A. Memahami Motivasi, Nafsu, dan Kejayaan Barat.................................... 2
B. Menganalisis Petualangan, Penjelajaha dan Penemuan Dunia................. 2
1.
Spanyol............................................................................................... 3
2.
Portugis............................................................................................... 5
3.
Belanda............................................................................................... 7
4.
Inggris................................................................................................. 8
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan........................................................................................ 10
B.
Saran.................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 11
0 komentar:
Posting Komentar